"Apa yang kuberikan untuk Mama...untuk Mama... tersayang.
tak kumiliki sesuatu berharga, untuk Mama...tercinta...
hanya ini kunyanyikan, senandung lagu cintaku untuk Mama.
hanya sebuah lagu sederhana, lagu cintaku untuk.....Mama..."
Sepenggal
lagu yang membuat saya meneteskan air mata, mengingat sosok lembut
yang kini mulai tertih jalannya, sering mengeluhkan pinggang yang mulai
sakit-sakitan.
22 tahun yang lalu, ketika ku baru mengenal dunia, dialah
yang menemani saya, dialah yang mengajarkan saya banyak hal. Dia yang
mendampingi dalam segala kondisi, malaikat lembut yang Allah utus untuk
selalu menjaga saya, selalu melindungik, dan tidak membiarkan saya
sakit ataupun sedih. lembar demi lembar album foto yang menyisakan
kenangan beberapa tahun silam bersama ibu pun ikut menemani mengenang
masa dimana Ibu masih sangat gesit, cekatan dan sigap dalam
melindungiku. tidak terasa kini kuberusia 23 tahun. itu berarti 23 tahun
yang lalu sejak kelahiran saya dari rahim ibu yang luar biasa, tapi
masih banyak yang belum bisa saya berikan kepada ibu. tapi ibu tidak
seikitpun pernah minta dan menuntut dari saya. Kedisiplinan yang ibu
ajarkan sejak kecil, membuat saya tumbuh menjadi anak yang tegar, tidak
cepat menyerah. Ibu, andai saja saya bisa memutar kembali waktu, akan ku
nikmati detik demi detik bersamamu. ingin rasanya melewatinya lebih
panjang lagi. Tapi saya ingat pesan ibu yang berkata, "waktu itu tidak
mungkin diputar kembali, yang bisa kita lakukan hanya memanfaatkan waktu
yang tersisa sebaik-baiknya."
berapa banyak materi yang
dikumpulkan, tak kan mampu melunasi biaya dan cinta kasih serta
pengorbanan yang ibu berikan. beberapa minggu yang lalu, ketika tiba
hari pernikahan saya, air mata ibu berlinang, saya tidak bisa merasakan
apa yang ibu rasakan saat itu, saya hanya menduga itu pancaran
kebahagiaan karena salah satu anak gadisnya berhasil diantarkan sampai
pintu kehidupan yang baru, tapi mungkin juga sedih karena saya harus
meninggalkannya (tapi ga juga sih, kan masih tetap jadi anaknya kaann..
^_*).
Setelah menikah, ibu masih selalu memanjakan saya,
masih selalu menanyakan "saya butuh apa lagi?" dan lain-lain. Tiap hari
ibu masih selalu menelpon saya, hanya untuk menanyakan kabar dan kondisi
saya dan suami, "terima kasih ibu............."
Sekarang
saya mempunyai dua ibu yang selalu memperhatikan dan mengajarkan saya
bagaimana menjalani hidup berumahtangga. Sekarang kedua ibu saya itu
sangat perhatian dengan saya. Dia adalah sosok Ibu mertua yang selalu
mengajarkan saya, mengingatkan ketika lalai dan memperhatikan saya. Rasa
sayang saya kian bertambah kian hari untuk kedua Ibu hebat yang Allah
kirimkan untuk saya.
Saya hanya bisa berterimakasih Bu...
tidak tahu harus memberikan apa ke ibu, hanya do'a yang saya panjatkan
untuk kebahagiaan ibu. apapun yang terjadi, ibu tetap menjadi supermom untuk saya." Ya Allah, tolong jaga dia, lindungi dia, berikan kesehatan untuknya."
Salam cintaku untukmu Ibu (Inayah Ishaq, B.Sc and Drs. Hj. Linda Ariyanie)........ ^_^
Salam cinta untuk semua Ibu hebat di dunia.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar