everything begining from here

everything begining from here

Sabtu, 06 November 2010

TENTANG MIMPI ITU

Mereka adalah Ella dan Nunu. Mereka dua sahabat yang tumbuh bersama, saling berbagi dan saling mengisi selama 15 tahun lamanya. Mereka masuk di sekolah dasar yang sama, sampai perguruan tinggi yang sama dengan jurusan yang sama. Dan inilah yang membuat mereka semakin dekat, karena mereka berdua memiliki kesamaan dan perbedaan yang unik. Ella yang lebih tua dua bulan dari Nunu selalu menjadi sosok yang senantiasa menenangkan Nunu dikala Nunu merasa sedih dan tersisihkan. Maklum saja Nunu adalah gadis yang dibesarkan dari keluarga yang kurang harmonis. Kedua orang tuanya telah bercerai sejak Nunu berusia 12 tahun, dan kini kedua orang tuanya telah memiliki keluarga baru lagi. dan Nunu memilih tinggal di Maminya (panggilan Nunu untuk ibunya) dan kedua kakaknya tinggal dengan papi mereka. Seminggu sekali mereka saling mengunjungi satu sama lain. Tapi karena mami dan ayah tirinya kini telah memiliki anak akhirnya kini Nunu yang dianggapnya telah dewasa dan dapat mengurus keperluan sendiri. disaat itulah nunu sangat sedih karena merasa terabaikan.

Selasa, 02 November 2010

LITTLE ANGEL

 Pagi ini aku memulai aktivitasku seperti hari-hari biasanya. Sarapanku masih ditemani dengan roti dengan selai kacang dan cappuccino. Aku memang bisa dikatakan sedikit memiliki ketergantungan dengan zat yang satu ini “caffeine”. Hari ini cukup cerah, mejadi alasan yang cukup pula untuk tetap bersemangat dan bangkit dari keterpurukanku selama setahun terakhir.
“ma…ma…hali ini mama pulang jam belapa?” Si kecil Aufa membuyarkan khayalanku.
“eh, anak mama, hari ini mama janji pulang cepat. Mama mau makan malam dengan Aufa. Aufa dirumah sama Oma, jangan nakal yaahh….” Sambil mendekap dalam-dalam putri sematang wayangku itu. Ada rasa rindu yang luar biasa yang kurasakan.

NO MORE TEARS, YOAN…


Ini saatnya aku memantapkan langkahku menyambut masa depanku, aku harus melanjutkan hidupku. Ku akui kau terlalu baik untuk dibenci tapi tidak pula terlalu istimewa untuk aku tunggu. Penantian adalah suatu ketidak pastian, sedangkan waktu terus saja bergulir, aku tidak ingin membuang-buang waktu lagi untuk hal-hal yang tidak jelas. Ku relakan kau berjalan pada ritmemu sendiri dan aku pun berjalan pada ritmeku sendiri tanpamu. “no more tears Yoan….”

HARAPAN ITU MASIH ADA

Selepas SMA ku bertekad untuk melanjutkan studiku, ku ingin menggapai impianku. Tapi sayang kemauanku itu tidak dibarengi oleh restu dari kedua orang tuaku.bukan karena mereka tidak mampu membiayai kuliahku, karena kedua orang tuaku termasuk sangat mampu jika dilirik dari segi ekonomi, hanya saja jiwa dagang sangat melekat kuat pada diri mereka, oleh karena itu Orang tuaku lebih memilih aku membantu mereka untuk menjalankan usaha mereka. Dengan segala upaya kumencoba memberi penjelasan pada mereka, bahwa aku bisa mengambil sekolah bisnins agar bisa melanjutkan usaha mereka, bahwa ada perguruan tinggi yang bisa disesuaikan dengan jadwal kerja (kita memulai aktivitas kuliah pada malam hari) jadi aku masih bisa membantu mereka pagi harinya, tapi tetap saja mereka pada pendirian mereka, bahwa “tidak ada gunanya perempuan bersekolah tinggi-tinggi, toh ijazahnya akan berakhir di dapur!” ironis memang mengingat pikiran kedua orang tuaku sesempit itu.

MUKENA PERTAMAKU


Kali ini aku ingin menceritakan kisahku, seorang perempuan yang sangat beruntung telah diberi kesempatan kedua oleh Allah untuk memperbaiki kehidupanku. Aku diberikan oleh Allah hidup kedua.
Namaku Fla, anak kedua dari 5 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan dikeluargaku. Kini diusiaku yang ke-18 aku memutuskan untuk bekerja. Kini aku adalah seorang waitress disalah satu restoran yang cukup terkenal dikotaku. Selepas SMA aku memutuskan untuk tidak melanjutkan ke tingakat perguruan tinggi, bukan karena alasan keuangan, tetapi kondisi keluargaku yang tidak mendukungku untuk melanjutkan. Sepeninggal ayahku karena pembuluh darahnya yang pecah, hidupku jadi berantakan.

SECRET ADMIRER

Kulirik jam yang sedang duduk dengan manisnya dimeja belajarku yang seakan mengatakan “kenapa lo… baru setengah tiga subuh neng…mimpi buruk yeee!” bukan hanya sekedar mimpi buruk, tapi ini lebih menyesakkan. Aku memimpikan Deva, senior yang setingkat diatasku. Cowok yang hanya menonjol pada prestasi akademiknya saja, selebihnya, dia sangat biasa-biasa saja. Aktivis kampuspun bukan. Tapi kenapa dia dengan jumawanya mengusik tidurku malam ini? Padahal sedikitpun aku tidak pernah memikirkannya, masalah kelas yang bertabrakan jadwalnya hari ini cukup menyita pikiran dan tenagaku. Terus…kenapa dia hadir dalam mimpiku??? Tiga bulan terakhir ini aku memang akrab dengannya.

STAGNAN










Keadaan terlalu cepat berfluktuasi sampai-sampai Kesya terkadang tidak sadar akan kondisi yang ternyata tidak lagi sama seperti biasanya. Keadaan seperti apa yang biasanya dia jalani.
“Untuk menyamakan langkah dengan denganmu saja sangatlah sulit, apa lagi untuk berjalan seiring denganmu…” gumam Kesya.
Adakalanya langkah mereka hampir saja seiring, tapi hanya karena Kesya  terkadang terlalu sibuk menyelaraskan langkahnya dengan Ilal (laki-laki yang telah ia kenal selama 8 bulan terakhir), sehingga dia tak menyadari bahwa keadaan disekitarnya tidaklah lagi sama. Dan pada saat itu, dia pun berhenti dan menarik napas panjang, seakan inilah terakhir kalinya Kesya menikmati udara yang sungguh menyesakkan ini. Dan sambil bergumam, ”kenapa ketika kumulai merasa yakin akan apa yang ada dan merasa bahagia, pasa saat itu pula ku harus mengulang segalanya dari garis awal lagi?” Selalu dan terus saja begitu.
“lalu kapan ku gapai garis akhir? Kapan aku menemukan jawaban dalam langkah panjangku ini? Ataukah sebenarnya aku telah menemukannya…akan tetapi aku mencoba mengingkarinya?”
Dan Ilal pun hanya berujar “kita jalani saja keadaan ini, dan jika tiba dipersimpangan jalan itu, kita akan tau akan kemana kita.”
Sungguh jawaban yang sangat tidak bertanggungjawab. Entah mengapa Kesya bisa menyukai cowok berhati beku dan super menyebalkan seperti ilal.