Masih menikmati hujan yang semakin deras, membasahi bumi mengeluarkan bau khas tanah, inilah yang kusukai dari turunnya hujan, membawa kepenatan yang kurasakan, tidak perduli segelap apapun yang tercipta oleh awan itu, aku tetap merasa bahagiah, menari dibawah derasnya hujan turun seperti aku dimasa kanak-kanak dulu, menghentakkan kaki disetiap genangan yang kutemui menciptakan cipratan yang membuat tubuh semakin basah, tidak perduli sekotor apa jadinya bajuku nanti, inilah yang selalu kurasakan pada hujan, seperti seorang pencinta yang menanti orang yang dicintainya datang menyapanya dikala jiwanya sedang gunda, hatinya sedang kalut dan raganya sedang merasakan kelelahan yang luar biasa.
ketika kita tidak bisa memberikan sesuatu yang besar untuk orang lain, setidaknya ada hal kecil yang kita perbuat yang dapat berdampak besar dalam hidup orang lain. sehingga kita bisa dikenang sampai kapanpun _salam hangat 'miftah'_
everything begining from here
Minggu, 28 November 2010
BUNDAKU
Kau bagaikan
bintang… bercahaya terang… yang manyinari kehidupanku…
kau sungguh mulia
setulus cintamu… ku berjanji menjagamu sampai akhir hayat nanti...
Sepenggal lirik lagu untuk ibunda tercinta yang selalu
membuatku menitikkan air mata, ketika sekelebat rasa rindu itu kurasakan, rindu
akan kasih sayang dan sentuhan lembut bunda. Hampir lima tahun lamanya aku dan
bunda tinggal tinggal serumah lagi. bukan…bukan karena masalah keluarga, tapi
karena bunda harus ikut dengan bapak untuk hijrah ke kota lain untuk menemani
bapak dan mendampingi bapak berjuang menghidupi keluarga kecil kami. Kami hanya
dapat bertemu saat perayaan hari raya, itu pun hanya beberapa hari saja. Tapi
aku tetap bersyukur karena masih bisa berkumpul dengan keluarga kecilku dalam suasana
yang hangat dan ceria.
Thank’s To Allah For My Father
“Hal yang penting dari hubungan antar manusia adalah sebuah kejujuran, itu yang harus dipegang teguh, karena kejujuran sangat mahal harganya, berapapun banyaknya harta yang kita punya tidak akan mampu membeli sebuah kepercayaan seseorang. Bahkan orang yang paling terhormat sekalipun tidak aka ada apa-apanya jika tidak dapat menjaga kepercayaan yang diberikan. Hanya itu modal bapak sampai sekarang dalam bekerja dan hidup berdampingan dengan orang lain.”
Itulah sepenggal nasihat dari seorang laki-laki yang membuatku kagum dengan ketegarannya, tekad yang kuat dan prinsip yang dia pengang kuat, dia adalah bapakku, laki-laki yang selalu membuatku jatuh cinta berkali-kali.
Selasa, 09 November 2010
Thank You Arya…!
Pertemuan yang tidak pernah kuharapkan, berkenalan dengan
orang yang sudah menyambarmu sampai terpental ke tanah dan mengalami luka-luka
dibagian kaki dan lengan. Dan orang yang menyambarmu hanya mengatakan “maaf,
saya sedang buru-buru…kalau lukanya parah hubungi kenomor itu saja” dan
kemudian meninggalkan kartu namanya dan berlalu begitu saja. Aaarrrgghhh…. Nggak
banget deh. Jangan sampai aku kenal dengan orang itu. Cukup kesan buruk ini
saja, nggak ada pertemuan yang lainnya….! ”mau kuapakan kartu nama ini?
Sampah!” hujatkaku pada saat mengalami kejadian yang menjengkalkan dengan cowok
yang tidak tau tata cara bersopan santun itu, langsung saja kubuang kartu nama
itu ketempat sampah. Sepanjang jalan menuju rumah aku tidak berhenti ngedumel
sendiri dalam hati dan memaki-maki orang yang baru saja menyambarku.
Dua Pekan
Hari ini tidak ada percakapan yang menarik yang bisa kubagi denganmu
Maaf…
Hari ini aku merasa aneh dengan kondisiku sendiri
Tidak…tidak…
Bukannya aku tidak senang bertemu denganmu
Tapi aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi setelah pertemuan kita ini
Dua pekan mendatang
Sebenarnya aku ingin mengutarakan beberapa pertanyaan padamu
Sekedar membuatku yakin bahwa aku benar-benar berada dalam garis aman
Bersamamu,
Sabtu, 06 November 2010
TENTANG MIMPI ITU
Mereka adalah Ella dan Nunu. Mereka dua sahabat yang tumbuh bersama, saling berbagi dan saling mengisi selama 15 tahun lamanya. Mereka masuk di sekolah dasar yang sama, sampai perguruan tinggi yang sama dengan jurusan yang sama. Dan inilah yang membuat mereka semakin dekat, karena mereka berdua memiliki kesamaan dan perbedaan yang unik. Ella yang lebih tua dua bulan dari Nunu selalu menjadi sosok yang senantiasa menenangkan Nunu dikala Nunu merasa sedih dan tersisihkan. Maklum saja Nunu adalah gadis yang dibesarkan dari keluarga yang kurang harmonis. Kedua orang tuanya telah bercerai sejak Nunu berusia 12 tahun, dan kini kedua orang tuanya telah memiliki keluarga baru lagi. dan Nunu memilih tinggal di Maminya (panggilan Nunu untuk ibunya) dan kedua kakaknya tinggal dengan papi mereka. Seminggu sekali mereka saling mengunjungi satu sama lain. Tapi karena mami dan ayah tirinya kini telah memiliki anak akhirnya kini Nunu yang dianggapnya telah dewasa dan dapat mengurus keperluan sendiri. disaat itulah nunu sangat sedih karena merasa terabaikan.
Selasa, 02 November 2010
LITTLE ANGEL
Pagi ini aku memulai aktivitasku seperti hari-hari biasanya. Sarapanku masih ditemani dengan roti dengan selai kacang dan cappuccino. Aku memang bisa dikatakan sedikit memiliki ketergantungan dengan zat yang satu ini “caffeine”. Hari ini cukup cerah, mejadi alasan yang cukup pula untuk tetap bersemangat dan bangkit dari keterpurukanku selama setahun terakhir.
“ma…ma…hali ini mama pulang jam belapa?”
Si kecil Aufa membuyarkan khayalanku.
“eh, anak mama, hari ini mama janji pulang cepat. Mama mau makan malam dengan Aufa. Aufa dirumah sama Oma, jangan nakal yaahh….” Sambil mendekap dalam-dalam putri sematang wayangku itu. Ada rasa rindu yang luar biasa yang kurasakan.
NO MORE TEARS, YOAN…
Ini
saatnya aku memantapkan langkahku menyambut masa depanku, aku harus melanjutkan
hidupku. Ku akui kau terlalu baik untuk dibenci tapi tidak pula terlalu
istimewa untuk aku tunggu. Penantian adalah suatu ketidak pastian, sedangkan waktu
terus saja bergulir, aku tidak ingin membuang-buang waktu lagi untuk hal-hal
yang tidak jelas. Ku relakan kau berjalan pada ritmemu sendiri dan aku pun
berjalan pada ritmeku sendiri tanpamu. “no more tears Yoan….”
HARAPAN ITU MASIH ADA
Selepas SMA ku bertekad untuk melanjutkan studiku, ku ingin menggapai impianku. Tapi sayang kemauanku itu tidak dibarengi oleh restu dari kedua orang tuaku.bukan karena mereka tidak mampu membiayai kuliahku, karena kedua orang tuaku termasuk sangat mampu jika dilirik dari segi ekonomi, hanya saja jiwa dagang sangat melekat kuat pada diri mereka, oleh karena itu Orang tuaku lebih memilih aku membantu mereka untuk menjalankan usaha mereka. Dengan segala upaya kumencoba memberi penjelasan pada mereka, bahwa aku bisa mengambil sekolah bisnins agar bisa melanjutkan usaha mereka, bahwa ada perguruan tinggi yang bisa disesuaikan dengan jadwal kerja (kita memulai aktivitas kuliah pada malam hari) jadi aku masih bisa membantu mereka pagi harinya, tapi tetap saja mereka pada pendirian mereka, bahwa “tidak ada gunanya perempuan bersekolah tinggi-tinggi, toh ijazahnya akan berakhir di dapur!” ironis memang mengingat pikiran kedua orang tuaku sesempit itu.
MUKENA PERTAMAKU
Kali ini aku ingin menceritakan kisahku, seorang
perempuan yang sangat beruntung telah diberi kesempatan kedua oleh Allah untuk
memperbaiki kehidupanku. Aku diberikan oleh Allah hidup kedua.
Namaku Fla, anak kedua dari 5 bersaudara dan aku
satu-satunya anak perempuan dikeluargaku. Kini diusiaku yang ke-18 aku
memutuskan untuk bekerja. Kini aku adalah seorang waitress disalah satu
restoran yang cukup terkenal dikotaku. Selepas SMA aku memutuskan untuk tidak
melanjutkan ke tingakat perguruan tinggi, bukan karena alasan keuangan, tetapi
kondisi keluargaku yang tidak mendukungku untuk melanjutkan. Sepeninggal ayahku
karena pembuluh darahnya yang pecah, hidupku jadi berantakan.
SECRET ADMIRER
Kulirik jam yang sedang duduk dengan manisnya dimeja belajarku yang seakan mengatakan “kenapa lo… baru setengah tiga subuh neng…mimpi buruk yeee!” bukan hanya sekedar mimpi buruk, tapi ini lebih menyesakkan. Aku memimpikan Deva, senior yang setingkat diatasku. Cowok yang hanya menonjol pada prestasi akademiknya saja, selebihnya, dia sangat biasa-biasa saja. Aktivis kampuspun bukan. Tapi kenapa dia dengan jumawanya mengusik tidurku malam ini? Padahal sedikitpun aku tidak pernah memikirkannya, masalah kelas yang bertabrakan jadwalnya hari ini cukup menyita pikiran dan tenagaku. Terus…kenapa dia hadir dalam mimpiku???
Tiga bulan terakhir ini aku memang akrab dengannya.
STAGNAN
Keadaan terlalu cepat berfluktuasi sampai-sampai Kesya terkadang tidak sadar akan kondisi yang ternyata tidak lagi sama seperti biasanya. Keadaan seperti apa yang biasanya dia jalani.
“Untuk menyamakan langkah dengan denganmu saja sangatlah sulit, apa lagi
untuk berjalan seiring denganmu…” gumam Kesya.
Adakalanya langkah mereka hampir saja seiring,
tapi hanya karena Kesya terkadang
terlalu sibuk menyelaraskan langkahnya dengan Ilal (laki-laki yang telah ia
kenal selama 8 bulan terakhir), sehingga dia tak menyadari bahwa keadaan
disekitarnya tidaklah lagi sama. Dan pada saat itu, dia pun berhenti dan
menarik napas panjang, seakan inilah terakhir kalinya Kesya menikmati udara
yang sungguh menyesakkan ini. Dan sambil bergumam, ”kenapa ketika kumulai
merasa yakin akan apa yang ada dan merasa bahagia, pasa saat itu pula ku harus
mengulang segalanya dari garis awal lagi?” Selalu dan terus saja begitu.
“lalu kapan ku gapai garis akhir? Kapan aku menemukan jawaban dalam langkah
panjangku ini? Ataukah sebenarnya aku telah menemukannya…akan tetapi aku
mencoba mengingkarinya?”
Dan Ilal pun hanya berujar “kita jalani saja keadaan ini, dan jika tiba
dipersimpangan jalan itu, kita akan tau akan kemana kita.”
Sungguh jawaban yang sangat tidak bertanggungjawab. Entah mengapa Kesya
bisa menyukai cowok berhati beku dan super menyebalkan seperti ilal.
Jumat, 29 Oktober 2010
Tentangmu Part II
Nyanyian malam ini tidak semerdu saat itu
Angin yang berhembus pun lebih kencang
Membawa rasa dingin yang menusuk tulang
Malam ini tak ada canda tawamu yang membawa kehangatan
Dan tak ada obrolan tentang masa depan
Sunyi semakin mencekam
Ku lirik gelasmu yang masih penuh
Aku memang telah terbiasa mengisinya
Sekarang ku lirik lagi gelas itu dan membayangkan tanganmu menggapainya
Tapi sampai isinya merubah dingin tidak setetespun berkurang
Ah, ternyata malam ini pun kau tak datang.
Tentangmu part I
Siapakah dirimu?
Dari sudut ruang ini aku terus saja mengamatimu
Dapat kuterjemahkan tiap langkahmu yang semakin gontai
Keletihan yang luar biasa kau rasakan.
Tiap kali kau merebahkan diri dikursi itu
Ingin rasanya aku menjadi kursi itu.
Dan buanglah penatmu padaku.
Berceritalah tentang sesuatu padaku.
Jangan takut aku tak menghiraukan mu.
Aku bukanlah mereka.
Aku akan tetap berdiri disudut ini menantimu,
Untuk sekedar menyapaku.
Berceritalah…
Tentang apa saja.
Karena diammu selalu mengusikku.
Dan kebisingan yang kau buat adalah kedamaian untukku.
12 Juni 2010
Bukit yang damai
_Miftah_
RAMADHAN YANG INDAH
“Ramadhan oh Ramadhan….terimakasih Ya Allah, Engkau masih mempertemukanku
dan seluruh keluargaku dengan bulan nan suci ini. Terimaksih atas limpahan
karunia-Mu dibulan penuh barokah ini.”
Itulah sepenggal do’aku dimalam pertama Ramadhan tahun
ini. Bersyukur masih dapat berkumpul dengan Bapak dan Ibu serta keempat
adik-adikku di istana kami tercinta ini. Yah, mungkin bagi sebagian orang yang
melihat rumah kami ini, mereka akan beranggapan rumah kami ini sangat tidak
pantas disebut istana, gubuk mungkin lebih tepatnya. Tapi bagi kami sekeluarga
ini adalah istana. Karuani Allah yang Maha Luar Biasa. Dari gubuk kecil inilah
aku merajut kisah hidupku helai demi helai. Belajar tentang makna hidup dan
mensyukuri pemberian-Nya. Ramadhan tahun ini agak sedikit berbeda dari Ramadhan
tahun-tahun kemarin. Tahun ini aku telah masuk SMP dan adikku Rini dan Zahra
naik kelas 3 dan 4 dengan prestasi yang Alhamdulillah memuaskan. Mereka
mendapat peringkat pertama yang artinya mereka mendapat beasiswa selama setahun. Dan akupun masuk ke
SMP favorit dengan nilai yang Alhamdulillah bisa dikatakan ditak memalukan,
sehingga aku dapat masuk daftar nama siswa penerima beasiswa tetap selama aku
bersekolah. Dengan syarat nilaiku tidak boleh merosot.
“Ya Allah…semoga hamba-Mu ini mampu…mohon bimbing hamba… ^_^ amiiiinnnnn”
GARA-GARA KAMU
Perkenalan yang berawal dari suatu kegiatan baksos (bakti sosial) dikampus. Yumi yang masih tercatat sebagai mahasiswi semester lima disalah satu universitas di Makassar itu menjadi panitia dalam kegiatan tersebut, dan dari situlah dia mengenal sosok Debo, senior yang setingkat diatasnya itu.
KAU ADA
(13 Mei 2008)
Hari ini doni berangkat ke Kalimantan dalam rangka tugas
dari kantor. Dia kerja sebagai karyawan disalah satu perusahaan konsultan
teknik. Doni harus meninggalkan ku selama 2 bulan lamanya. Hemm…memang tidak terlalu lama sih, tapi aku
sedikit takut dengan cerita-cerita teman kampus aku tentang LDR itu, maklum
selama 3 tahun menjalin hubungan dengannya baru kali ini dia pergi segitu lama
dan jauhnya. Sampai keluar pulau. Rasa was-was sedikit menggelitik aku, tapi
aku tetap percaya dengannya. Toh selama ini memang dia tidak pernah macam-macam
juga kok. “Take care pom-pom… “(nama kesayangan yang aku kasih ke cowok yang
berbadan agak buntel itu.
09 Juni 2008, 20.00 WITA
Tidak terasa hampir sebulan Doni berada jauh disana. “Kangen
juga dengan pom-pom itu, dia lagi ngapain yah…? biasanya jam segini dia udah
nelpon, tanya lagi makan apa atau mengajak keluar untuk cari camilan (hehehe
dasar pom-pomku itu………kangeeeeennnnnnnnn).” Tapi masih harus sabar menunggu
sebulan lagi untuk bisa ketemu dia. Akhirnya kuputuskan untuk menelponnya,
DUH NARTY…OH, JACKO…
25 Juni 2009 hari ini ulang tahun narty adik bungsu aku. Tepat dihari ulang tahunnya ini kabar tentang kematian King Of POP “JACKO” telah mencuak , berbagai media menayangkan beritanya. Di TV pun seluruh channel menyiarkannya. Bosan rasanya melihat berita yang itu-itu saja. Tentang JACKO, JACKO, dan JACKO lagi. Karena seringnya siaran TV memuat tentang KING OF POP ini adikku narty jadi tergila-gila olehnya. Ia tidak pernah melewatkan satu pun berita tentang JACKO bahkan sampai menunggu konsernya yang akan ditayangkan di TV, tak perduli apakah disiarkan tengah malam sekalipun.
BIJI SELASIH vs ISOLASI
Hari itu tanggal 05 September 2010 bertepatan dengan hari ke-2 Ramadhan. Saya dan beberapa teman mengadakan acara buk puasa bersama dan membagi ta’jil dijalan raya untuk mereka yang masih dalam perjalanan ketika waktu berbuka tiba nanti. Segala persiapan kita persiapkan bersama. Pagi itu saya dan Zahra membuat janji untuk bertemu di Rumah Baca, tempat kami berkumpul untuk berbuka. Pukul 11.00 WITA Zahra pun tiba dan kami berdiskusi tentang bahan-bahan untuk ta’jil yang belum lengkap apa saja.
“sist…semuanya udah lengkap???” Zahra bertanya.
“belum sist masih kurang buahnya dan biji selasihnya”
HUJAN
Hari ini cuaca tampak muram…
Sepertinya langit prihatin dengan kondisi bumi yang kering kerontang akibat ulah manusia yang menguras habis isinya tanpa belas kasihan…
Tetesan air yang jatuh pagi ini seolah menyuarakan tangisan langit pada bumi…
mungkin banyak orang yang bakalan terganggu dengan datangnya hujan pagi ini…”aktifitas mereka terhambat” itu katanya…
Sepertinya langit prihatin dengan kondisi bumi yang kering kerontang akibat ulah manusia yang menguras habis isinya tanpa belas kasihan…
Tetesan air yang jatuh pagi ini seolah menyuarakan tangisan langit pada bumi…
mungkin banyak orang yang bakalan terganggu dengan datangnya hujan pagi ini…”aktifitas mereka terhambat” itu katanya…
Tentang Maaf
_Manusia Dengan Egonya_
Hal yang tersulit di dunia ini adalah mengakui
kesalahan sendiri pada diri kita sendiri maupun kepada orang lain….kenapa
yaaa…?
Kita begitu sulit melakukan hal yang sebenarnya
sangat sepele.
Keegoan kita yang terlampau tinggi mungkin menjadi
salah satu faktor yang mendasari hal itu….
Ada yang bilang “mengakui kesalahan sama saja
memberikan kepala kita kepada lawan kita…”
Hehehe…statement yang cukup membuatku tergelitik
sendiri.
Kenapa kita harus beranggapan seperti itu. Tidak
kah kita sadar bahwa dibalik permasalahan yang pelik solusinya sangat sederhana
yaitu mengakui kesalahan, meminta maaf dan memaafkan orang lain.cukup sederhana
bukan…
Gitu aja kok repot…tapi yang jadi masalah kadar
keikhlasan yang kita miliki lagi…
Supir Angkutan Umum dan Bapak Pengemis
Pukul 09.15 aku berangkat menuju kampus. Aku terdaftar sebagai mahasiswi pada salah satu Universitas terbesar di Indonesia Timur. Aku mengambil jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Hari ini aku ada kuliah intermediate accounting I. Dengan menumpangi angkutan umum (pete’-pete’ sebutan untuk jenis kendaraan ini di kotaku) jurusan kampus. Memang ada beberapa angkutan dengan trayek sama yang selalu berkeliling kampus masuk dari pintu I keluar di pintu II. Seperti biasanya supir nagkutan ngetem sampai penumpang penuh atau setidaknya lebih dari lima orang. Beberapa mahasiwa sudah mulai mengeluh karena kepanasan, ada yang mengeluh karena sudah terlambat “sepertinya dosennya agak galak, soalnya terlihat dia sangat gusar sekali”.
Kurebut Cintaku Kembali
Aku dibesarkan dalam sebuah keluarga kecil hanya ada aku, bunda dan ayah saja. bunda bekerja sebagai Bidan dan memiliki usaha di beberapa daerah dikotaku sedangkan ayah adalah dosen terbang disalah satu perguruan tinggi swasta. Kesibukan mereka kadang membuatku merasa tersisihkan, walaupun kutahu sebenarnya mereka tidak berniat seperti itu. Mereka hanya ingin kebutuhanku terpenuhi dan tidak kurang satu apapun. Namun kadang aku membutuhkan lebih dari pemenuhan materi, aku juga butuh perhatian mereka, aku butuh teman yang bisa ku ajak diskusi berbagai masalah saat dirumah, walaupun aku memiliki sahabat-sahabat yang salalu setia menemaniku saat aku kesepian, namun mereka tetaplah orang asing yang tidak semua dapat tau tentang kehidupanku. aku akhirnya tumbuh menjadi anak yang pendiam dan terkesan tertutup, menjadi tempat sahabat-sahabatku mencurahkan keluh kesahnya, aku sendiri paling hanya sekedar meminta saran tentang sesuatu yang tidak terlalu pribadi sifatnya. Aku tidak terbiasa menyatakan apa yang kurasakan kepada orang lain. Karena aku sudah terbiasa menyimpannya sendiri, dimana hanya aku dan Allah saja yang mengetahuinya. Aku ingin orang tuaku mengenal aku lebih jauh lagi, apa aku ini termasuk anak yang tidak tahu diri dan terkesan banyak tuntutan?
Rabu, 27 Oktober 2010
Flash Back
Kali ini aku ingin menceritakan beberapa kejadian kocak dan mengharukan dari bangku kuliah sampai di luar kampus bersama sahabatku yang baru saja menyelesaikan study S1 nya. Selamat atas gelar SE yang di perloleh dari hasil perjuangan yang panjang sista…. untuk Ninda Fijrianti Rusli, SE
_Februari 2009_ episodeulangtahunninda20tahun
Treet…..treet…treet…
3-4jam seminggu
3-4 Jam Seminggu
Udara pagi ini terasa begitu menusuk tulang. Tidak biasanya suhu dipagi hari begitu beku, sebeku pagi ini. Jam tanganku menunjukkan pukul 08.00. Sejam lagi kau akan tiba menjemputku. Kau selalu menyempatkan diri untuk menemuiku walaupun itu hanya 3-4 jam dari 168 jam yang kau punya. Dan aku tidak pernah keberatan. Seolah menjadi kegiatan rutin tiap minggu kita untuk bertemu dan saling sharing tentang pengalaman yang kita lewati dalam garis rutinitas masing-masing.
Selimut Mimpi
Selimut Mimpi
Kurajut helai demi helai benang mimpi yang akan menyatukan mimpi-pimpi kita.
Ku kokohkan ikatan ditiap tepinya agar tidak terlepas.
Kurajut helai demi helai benang mimpi yang akan menyatukan mimpi-pimpi kita.
Ku kokohkan ikatan ditiap tepinya agar tidak terlepas.
Langganan:
Postingan (Atom)